Total Pageviews

Blog tetangga sebelah

Monday, 1 December 2008

IV Angkat Canduang


IV Angkat Canduang adalah kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kecamatan ini terletak di dataran tinggi Agam, yang bergelombang dengan ketinggian 900 – 1200 meter di atas permukaan laut dengan ibu kotanya Biaro. Jarak Biaro dengan ibu kota Kabupaten Agam adalah 74 km. Luas kecamatan secara keseluruhan, termasuk wilayah Pembantu Kecamatan adalah 8.697 Ha2 yang terdiri dari:


1. Wilayah Kecamatan Induk seluas 3.753 Ha2.
2. Wilayah Kecamatan Pembantu seluas 5.344 Ha2.



Dari 8.697 Ha2, luas Wilayah Kecamatan Induk dan Perwakilan IV Angkat Canduang tersebut terdiri dari 30 desa yang meliputi 17 desa berada di Kecamatan Induk dan 13 desa berada di Kecamatan Pembantu.


Batas Wilayah


Kecamatan IV Angkat Canduang mempunyai batas-batas, sebagai berikut :


* Utara : Kecamatan Baso dan Kecamatan Tilatang Kamang
* Selatan : Gunung Merapi dan Kec. Banuhampu Sungai Puar
* Timur : Kecamatan Baso dan Kabupaten Tanah Datar


* Barat : Kota Bukittinggi dan Kecamatan Tilatang KamangIV Angkat Canduang adalah kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kecamatan ini terletak di dataran tinggi Agam, yang bergelombang dengan ketinggian 900 – 1200 meter di atas permukaan laut dengan ibu kotanya Biaro. Jarak Biaro dengan ibu kota Kabupaten Agam adalah 74 km. Luas kecamatan secara keseluruhan, termasuk wilayah Pembantu Kecamatan adalah 8.697 Ha2 yang terdiri dari:

1. Wilayah Kecamatan Induk seluas 3.753 Ha2.
2. Wilayah Kecamatan Pembantu seluas 5.344 Ha2.

Dari 8.697 Ha2, luas Wilayah Kecamatan Induk dan Perwakilan IV Angkat Canduang tersebut terdiri dari 30 desa yang meliputi 17 desa berada di Kecamatan Induk dan 13 desa berada di Kecamatan Pembantu.

Batas Wilayah

Kecamatan IV Angkat Canduang mempunyai batas-batas, sebagai berikut :

* Utara : Kecamatan Baso dan Kecamatan Tilatang Kamang
* Selatan : Gunung Merapi dan Kec. Banuhampu Sungai Puar
* Timur : Kecamatan Baso dan Kabupaten Tanah Datar

* Barat : Kota Bukittinggi dan Kecamatan Tilatang Kamang
Keadaan Alam
Keadaan Alam Kecamatan IV Angkat Canduang pada umumnya datar dan bergelombang, yang mempunyai tingkat kesuburan tanah yang tinggi karena berada di kaki Gunung Merapi.

Sejarah

Nama Kecamatan ini berasal dari nama bekas dua kelarasan yaitu kelarasan IV Angkat dan kelarasan canduang. Kelarasan IV Angkat terdiri dari tujuh Nagari, yaitu:

1. Nagari Balai Gurah
2. Nagari Biaro Gadang
3. Nagari Lambah
4. Nagari Panampung
5. Nagari Ampang Gadang
6. Nagari Pasia
7. Nagari Batu Taba

Sedangkan Kelarasan Canduang terdiri dari tiga Nagari, yaitu:

1. Nagari Canduang Koto Laweh
2. Nagari Lasi
3. Nagari Bukik Batabuah

Sewaktu kedua kelarasan dilebur maka keduanya disatukan ke dalam Onder distrik IV Angkat Canduang yang diperintah oleh seorang Asisten Demang yang berkedudukan di Lasi. Onderdistrik IV Angkat Canduang merupakan bagian dari Distrik Tilatang Kamang IV Angkat Canduang, dimana distrik ini terdiri atas : Onderdistrik Tilatang Kamang, Onderdistrik IV Angkat Canduang dan Onderdistrik Baso yang diperintah oleh seorang Demang berkedudukan di Biaro.

Pada zaman penjajahan Jepang, sekitar tahun 1943 bentuk Pemerintahan IV Angkat Canduang mengalami perubahan dan diganti menjadi dua bagian, yaitu;

1. Nagari Biaro Gadang, Ampang gadang dan Batu Taba tergabung dengan Nagari Kapau dan Gadut dari Tilatang Kamang, dijadikan daerah Koto Bukittinggi yang diberi nama Bukittinggi Shi III yang diperintahi oleh seorang demang Muda yang berkedudukan di Pandan Basasak Kapau.
2. Nagari Panampung, Lambah, Balai Gurah, Lasi dan Bukit Batabuah serta Candung Koto Laweh bergabung dengan Nagari-Nagari dari Kecamatan Baso yang diperintahi oleh Demang muda, berkedudukan di Baso.

Pada bulan November 1947 Nagari Biaro Gadang, Ampang Gadang dan Batu Taba dikeluarkan dari kota Bukittinggi kemudian dimasukkan ke Kabupaten Agam, yang menjadi bagian dari Pemerintahan Kecamatan Baso.

Pada masa Agresi II mulai bulan Februari 1949 Pemerintahan di IV Angkat berubah menjadi dua bagian, yaitu Nagari di sebelah selatan kereta api diperintah oleh Wali Nagari Perang IV Angkat Selatan dibawahi Camat Militer IV Angkat Selatan. Dan Nagari di sebelah utara rel kereta api diperintah oleh Wali Nagari Perang IV Angkat Utara dibawah Camat Militer Baso.

Selanjutnya dengan ketetapan Bupati/Ketua Dewan Pemerintah Daerah sementara kabupaten agam No. 038/I-2/1950 tanggal 22 Juni 1950, kedua Wilayah di atas disatukan kembali menjadi IV Angkat Canduang. Sebagai Kepala Pemerintahannya adalah Asisten Wedana. Kemudian pada tahun 1975 setelah dilakukan Undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di daerah maka istilah asisten Wedana diganti dengan Camat selaku Kepala Wilayah.

Kemudian lagi berdasarkan SK Gubernur Tk. I Sumatera Barat No. 337/GSB/1984, dibentuk Pemerintah Perwakilan Kecamatan IV Angkat Canduang, yang membawahi 18 Desa dari tiga Nagari (Canduang Koto Laweh, Bukik Batabuah dan Lasi).

Dengan demikian secara Administratif Pemerintah 18 Desa itu dijadikan oleh Kepala Perwakilan Kecamatan IV Angket Canduang yang berkedudukan di Lasi. Sedangkan pada Kecamatan Induk 33 buah desa dari tujuh Kenagarian, yang penyelenggaraan Pemerintahannya dipimpin oleh Camat Kepala Wilayah yang berkedudukan di Biaro.

Di samping itu dengan adanya kebijakan pemerintah dilaksanakan penataan desa yang sudah ada, maka setelah empat kali dilaksanakan penataan pemerintah Desa, akhirnya Kecamatan IV Angkat Canduang memiliki Desa sampai saat sekarang adalah Kecamatan Induk sebanyak 17 desa dan Kecamatan Perwakilan sebanyak 13 desa.

Sekalipun telah beberapa kali diadakan penataan Desa (dari 51 Desa menjadi 30 desa), namun masih belum dapat memenuhi harapan kita terhadap pelaksanaan Pemerintah Desa. Semoga dengan kondisi dan data yang tersedia hendaknya semakin dapat ditingkatkan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, yang mencakup dari berbagai aspek kegiatan dan kehidupan masyarakat.

0 comments:

Post a Comment

Banner

TWIT

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons